ADF Program Menyelamatkan Peradaban Anak Bangsa

by -
(Ki-Ka) Vivid F. Argarini, Prof. DR. Edi Sedyawati, Tazbir, S.H., M.Hum., Dr. Inda C. Noerhadi, S.S., MA., dan Astryd Diana Savitri. -Foto Muller Mulyadi

Jakarta,- Adventure Decomentary Festival (ADF) 2015 segera di helat bekerjasama dengan Yayasan Warnai Indonesia. ADF tahun ini mengangkat tema “Menyelamatkan Peradaban Anak Bangsa”. Dan salah satu kegiatannya yakni jelajah sejarah budaya Mataram Kuno abad 5 – 7.

Apalagi, di era globalisasi saat ini ada kekhawatiran bahwa budaya local akan punah, sehingga banyak pula yang berupaya untuk mempertahankan dan melestarikan kearifan budaya local yang ada.

Prof. Dr. Edy Sedyawati mengingatkan bahwa peradaban dan budaya merupakan satu nyawa, meski memiliki perbedaan. Dengan demikian sesungguhnya peradaban sesuatu yang menghasilkan budaya dimana didalamnya sudah memiliki pencapaian-pencapaiannya, jelasnya tegas pada acara bincang-bincang ADF di Gedung Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), Jakarta.

Sementara itu, Inda Citraninda Noerhadi mengungkapkan bahwa menyelamatkan peradaban anak bangsa merupakan tugas dan tanggung jawab bersama melalui proses yang berkelanjutan.

“Kini saatnya melatih anak-anak kita untuk tidak hanya melakukan apa yang mereka sukai saja, karena kondisi demikian membuat anak mengembangkan pengalaman kreatifnya serta mengenali potensi akan kemampuan dirinya”, tambahnya.

Oleh karenanya, menurut Direktur dan Founder ADF, Astryd Diana Safitri, bahwa kekayaan alam dan sumber daya manusia yang kita miliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Satu diantaranya dengan mengajak serta memperkenalkan kaum muda untuk mengetahui sejarah dan kebudayaannya melalui ADF 2015.

Dalam kegiatan jelajah sejarah budaya Mataram Kuno abad 5-7, meliputi program Brans Activation, Produksi TV Program dan Film Documenter, Penerbitan Buku dan Komik, serta Produksi Animasi. Kegiatan lainnya kolaborasi seni documenter bersama seniman dari 7 negara. Selain dilaksanakan jelajah peninggalan sejarah budaya di tujuh provinsi jawa-bali selama 15 hari nonstop.(*nda/foto muller

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.