Jakarta,-
Sebuah kisah drama romantika, antara cinta dan persahabatan yang dikemas flashback, menjadikan ‘Promise’ patut ditonton para remaja dalam mengisi liburan ini. Apalagi Original Soundtrack film kedua rumah produksi Screenplay Films bekerja sama kedua dengan Legacy Pictures, yang digarap Anto Hoed dan Melly Goeslaw, semakin menambah kekuatan alur kisah ‘janji cinta’ di film itu.
Bagi Screenplay Films, film keempatnya ini diharapkan menjadi quadtrix film box office, setelah tiga produksi sebelumnya mendulang sukses. Promises menjadi Film pembuka Tahun 2017 yang berlatarbelakang kehidupan pemuda dari keluarga pesantren yang awalnya introvert. Kemudian menjadi dewasa selama di Eropa untuk mengejar janji cinta yang harus dipenuhinya. Situasi menjadi pelik ketika janji cinta dihadapkan pada nilai-nilai persahabatan diantara tokoh-tokoh utamanya.
Diproduseri Sukhdev Singh & Wicky V. Olindo, serta cerita dan skenarionya digarap Sukhdev Singh & Tisa TS, menjadikan Promise bukan sekadar film tentang cinta yang manis. Promise justru menawarkan ketegaran cinta yang harus dinikmati sebagai sebuah proses di tiap bagian film ini. Promise sekaligus juga menjadi share experience seperti dejavu bagi para penontonnya. Lewat kekuatan tokoh-tokoh seperti Rahman, Kanya, Moza, Aji, Salsabilla.
Bagi Asep Kusdinar, sutradara film Promise menyebut filmnya sebagai salah satu bentuk regenerasi pemain. Dimas Anggara, Amanda Rawles, Mikha Tambayong dan Boy William merupakan empat pemain yang pas membawakan cerita anak muda yang lebih matang.
Bagi Dimas Anggara, film Promise menjadi film ketiganya di Screenplay Films setelah Magic Hour dan London Love Story. Dua film tersebut sukses box office. Oleh karenanya Dimas berharap Promise juga dapat diapresiasi penonton dengan baik. Sementara itu untuk pertama kalinya Amanda Rawles dipercaya Screenplay menjadi pemeran utama di film ini.
18 hari di Milan, Bellagio, dan Danau Como, Italia menjadi daya tarik Promise. Lokasi-lokasi memikat tersebut bukan sekadar tempelan cerita. Bahkan Screenplay melibatkan pemain pendukung yang merupakan pemain lokal untuk memperkuat alur kisahnya.
Selain menawarkan latar lokasi di luar negeri, Asep Kusnandar juga menawarkan lokasi-lokasi baru di wilayah Yogyakarta dan Magelang. Dan sebagian besar merupakan lokasi syuting yang belum pernah hadir di film-film Indonesia seperti daerah hutan Kalibiru, Kulon Progo, Yogyakarta, dan hutan pinus Kragilan, Magelang.
(yuri/mm; foto a yen
