Visualindonesia.com,-
Saatnya atmosfer mencekam yang dihembuskan tayangan film horor berganti dengan suasana ceria penuh gelak tawa lewat suguhan film drama komedi berjudul “Setengah Hati” produksi Satu Selaras Production yang bakal tayang serentak pada 25 Januari 2024.
Film yang mengangkat konflik politik pedesaan yang terbilang lebih rumit daripada di kota besar itu dibintangi Tissa Biani dan Yusuf Mahardhika yang beradu acting dengan sederet komedian seperti, Marwoto Kawer, Rachman Avri, Mamat Alkatiri, dan Beddu.
Film “Setengah Hati” garapan Hastobroto yang mengambil lokasi syuting di kawasan Cianjur, Jawa Barat ini menjadi berbeda karena menggabungkan plot cerita persahabatan, percintaan, keluarga dengan latar belakang konflik pemilihan Kepala Desa.
Marwoto mengungkapkan, dirinya diberi keleluasaan oleh sutradara dalam memerankan karakter Pakde Paul, seorang pegawai Sablon.
“Sebenernya, pemain yang baik itu harus mengikuti sutradara, dari melepas egonya. Kita nggak boleh, oh! Saya enaknya seperti ini, tapi harus lewat sutradara. Kebetulan, mas Hasto memberi keleluasaan pada saya, pakde enaknya gimana,” tutur Marwoto.
“Saya tunjukkan dulu ke beliau, pak begini, gimana? Oke pakde. Tapi kalau nggak bener juga ditegur sama beliau, kayaknya nggak pas tuh pakde,” imbuhnya.
Marwoto pun mengatakan kalau semua yang ia lakukan selalu berkonsultasi pada sang sutradara.
“Jadi, semua yang saya lakukan selalu konsultasi ke beliau. Ini sitkcom, jadi kita nggak melucu, memang nggak boleh melucu sama sutradara, karena ceritanya, tulisannya sudah lucu. Sehingga yang kita buat serius, yang merasakan lucu biar penontonya,” papar Marwoto.
“Itu garis dari beliau, sehingga saya mengikuti sutradara. Itu yang saya lakukan,” tambahnya.
Film “Setengah Hati” berkisah tentang Gilang (Beddu) mengikuti kontestasi pemilihan Kepala Desa Warnatari. Dalam proses pemilihan kepala desa tersebut, Gilang dibantu oleh keponakannya, Astri (Tissa Biani) yang bertindak sebagai tim sukses.
Ketika sedang mencari tempat untuk memproduksi alat peraga kampanye (APK) Gilang, Astri mendatangi tempat usaha sablon milik Surya (Rachman Avri) dengan maksud memesan di tempat tersebut.
Namun, Surya enggan mengerjakan pesanan APK itu, penolakan keras pun didapat Astri. Surya tidak ingin melayani segala hal yang terkait dengan Gilang karena pernah berselisih di masa lalu.
Penolakan Surya ternyata membuka peluang bagi Ganes (Mahardika Yusuf), pegawai Surya. Ganes yang sedang mengumpulkan uang untuk biaya kuliah, melobi Astri agar diberikan kepercayaan mengerjakan APK Gilang.
Ganes pun mengajak dua orang pekerja lainnya, yakni, Yono (Mamat Alkatiri) dan Paul (Marwoto Kawer) mengerjakan pesanan tersebut tanpa sepengetahuan Surya.
Dalam prosesnya, muncullah benih-benih cinta antara Astri dan Ganes.
Di sisi lain, konflik masa lalu, harta dan tahta antara Gilang dan Surya terus berlanjut. Kebenaran atas kejahatan masa lalu pun perlahan mulai terkuak.
Kedok Gilang semakin terbuka, Ganes pun mulai menyesali perbuatannya. Ganes pun mengajak Surya serta rekan-rekan kerjanya untuk membuka kedok calon kepala desanya.
(drel; foto mm/tangkaplayar