Kolaborasi Leny Rafael dan WOU Batik, Hadirkan Abimana Series di ISEF 2022

by -

[wonderplugin_video iframe=”https://youtu.be/THHOnkI9qyQ” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://visualindonesia.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]

Visualindonesia, Jakarta,-

Leny Rafael menampilkan 8 look dengan tema Abimana Series di Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center (JCC).

Kali ini perancang busana nasional ini berkolaborasi dengan produk dari WOU Batik dan menghasilkan produk dengan target pasar middle up dengan brand “WOU Batik Luxury By Leny Rafael”.

ISEF yang digelar pada tanggal 5-9 Oktober 2022 ini menjadi momen “WOU Batik Luxury By Leny Rafael” untuk melakukan debut mempublikasikan desain terbaru batik glamour tersebut.

Anton Wibowo (Founder WOU Batik) dan Leny Rafael (Perancang Busana)

“Ini adalah langkah awal yang baik dari kerja sama saya dengan WOU Batik. Kami melakukan soft launching di acara besar seperti ISEF ini. Semoga langkah ini menjadi awal kesuksesan WOU Batik Luxury By Leny Rafael,” ungkap Leny Rafael saat di JCC, Rabu (5/10/2022).

Kedelapan look itu di antaranya diperagakan empat muse, Lisya Nurrahmi, Nina Septiani, Mellya Baskarani, dan Intan Widya Nanda. Mereka mengaku bangga bisa dlibatkan dalam event bergengsi tersebut. Mereka lebih bangga lagi bisa mempromosikan Batik sebagai warisan budaya bangsa.

Menurut Leny Rafael, tema Abimana yang diusungnya menggambarkan dirinya sebagai sosok wanita yang kuat, semangat dan mandiri untuk kembali melakoni bisnis yang sempat terdampak karena pandemi covid-19.

“Kolaborasi Leny Rafael dan WOU Batik menjadi titik awal menyambut dunia bisnis yang mulai menggeliat. Saya dan WOU Batik memiliki kebutuhan saling melengkapi. Saya butuh produsen yang bisa memproduksi busana ready to wear secara massal. Dan WOU Batik membutuhkan saya untuk merancang produk untuk segmen middle up,” jelas Leny Rafael.

Lisya Nurrahmi, Mellya Baskarani, dan Intan Widya Nanda

Leny Rafael yang terkenal dengan karya busana pengantin yang glamour mengaku tidak menemukan kendala berarti menggunakan batik sebagai bahan karyanya.

“Koleksi ini menghadirkan gaya modern luxury dengan memanfaatkan paduan kain batik, kain satin, kain tile, dan kain organza. Look dari koleksi ini menampilkan jenis busana seperti rok lilit, outer, dan inner,” papar Leny Rafael.

Sementara itu founder WOU Batik, Anton Wibowo mengatakan, ia memulai usahanya dari seorang reseller dengan modal hanya 200 ribu rupiah.

“Awalnya saya seorang reseller batik di Solo. Saya gunakan uang 200 ribu untuk pasang iklan. Alhamdulillah, berkembang pesat dan berjalan  lancar,” kata Anton Wibowo.

Anton memulai usahanya sejak tahun 2016. Pengusaha muda ini memulai bisnisnya dengan menjual pakaian Batik Couple berupa gamis dan kebaya untuk segmen menengah ke bawah. Dia memasarkan dagangannya melalui media sosial seperi Facebook dan beberapa marketplace di Indonesia.

Tahun 2020 Anton mulai melirik pangsa pasar menengah dengan brand WOU Batik Premium dengan memanfaatkan sumber Batik dari Solo dan Sragen. Kini dia akan melebarkan sayap usaha dengan target pasar middle up bersama Leny Rafael.

“Segmen middle low tidak membutuhkan sesuatu yang bagus secara desain dan bahan bakunya. Segmen ini lebih melihat harga murah. Untuk naik ke middle up membutuhkan beberapa faktor, seperti bahan yang bagus dan desain yang tidak umum,” papar Anton.

Menyadari hal itu, Anton harus mengubah strategi bisnisnya.

“Kita harus membuat desain-desain baru, sehingga kami butuh seorang desainer yang bisa mengkreasikan busana yang bisa kami produksi secara massal untuk segmen middle up,” jelasnya.

Keputusan menggarap segmen middle up diambil berdasarkan riset yang dia lakukan sendiri.

“Kami sudah melakukan riset dan menyimpulkan pangsa pasar middle up untuk produk kami ini masih cukup besar, dan ini belum kami jangkau. Kami ingin membuktikan hasil riset kami, khususnya untuk produk batik,” tegas Anton.

WOU Batik akan menciptakan corak batik khusus yang mencirikan karakter karya-karya dari Leny Rafael. Leny dan Anton pun sepakat menggunakan gambar ‘Bunga Sakura’ sebagai corak batik khas produk “WOU Batik Luxury By Leny Rafael”.

(dra; foto mm

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.