Main di Sinetron ‘Pelangi Untuk Nirmala’, Ben Kasyafani Perankan Tokoh Antagonis

by -

Visualindonesia, Jakarta,–

Memasuki hari kesepuluh penayangannya, Sinetron ‘Pelangi Untuk Nirmala’ garapan rumah produksi SinemArt mempekenalkan karakter para bintangnya antara lain, Kayla Kalaoun, Ciara Brosnan, Ben Kasyafani, Sheila Rizkyana, Jonathan Frizzy, dan Raya Adena Syah.

Sinetron yang tayang di SCTV setiap hari pada pukul 15.30 WIB ini mengangkat kisah persahabatan dua gadis cilik, yakni Pelangi (Kayla Kalaoun) dan Nirmala (Ciara Nadine Brosnan) yang berhasil kabur dari rumah masing-masing. Keduanya dipertemukan secara tidak sengaja saat mereka bersembunyi.

Pelangi kabur dari ayah tirinya, Arifin (Ben Kasyafani) yang berupaya menjual dirinya. Sedangkan Nirmala kabur setelah merasa ayahnya, Anas (Jonathan Frizzy) lebih mementingkan pekerjaan dibanding hadir ke acara ulang tahunnya.

“Persahabatan Pelangi dan Nirmala yang bertemu saat banyak masalah menimpa keluarganya. Namun Cahaya Pelangi dan senyum Nirmala membuat mereka tetap berjalan bersama dan tertawa layaknya anak kecil yang bahagia,” tulis Ben Kasyafani di Instragramnya.

‘Pelangi Untuk Nirmala’ menjadi sinetron anak-anak pertama bagi Ben Kasyafani, sebagai tokoh antagonis, yakni ayah tiri yang terlilit utang, lalu ingin menjual anaknya. Namun, Ben ingin agar karakternya tersebut mendapat simpati dan aman untuk ditonton anak-anak.

“Saya memerankan tokoh Arifin yang antagonis, orangnya kasar dan berpikiran pendek. Tapi karena kita tayang sore dan cerita anak-anak, mau tidak mau aku membawakannya lebih sedikit bodoh, konyol dan ceroboh, sehingga menimbulkan efek komedi ke penonton. Jadi, penonton bisa terhibur oleh kebodohan-kebodohan yang dilakukan Arifin,” kata Ben dalam wawancara virtual, Kamis (7/4).

Baginya memerankan tokoh antagonis selalu sulit dan penuh dengan tantangan dan berpotensi dibenci penonton. Kalau penonton tidak suka akan langsung ganti channel.

Ben menyimpulkan karakternya sebagai Arifin yang antagonis memerlukan unsur lain agar tetap menarik bagi penonton. Pasalnya di dunia nyata, Ben memiliki anak, Sienna Ameera, yang usianya sepantar dengan Kayla.

“Jadi, sebagai pemain kita harus mencari simpatinya, cerita di belakanganya, sehingga tokoh antagonis tidak menjadi sosok yang menyebalkan,” jelasnya.

Mengetahui karakternya sebagai tokoh jahat, Ben sempat berdiskusi dengan sutradara M. Haikal. Setelah ditelusuri, ternyata orang-orang yang terlilit utang bisa saja melakukan hal bodoh.

Dari sanalah Ben mengembangkan aktingnya, yakni fokus ke terpojoknya dia terlilit utang, dikejar rentenir, mau dipukul, bahkan mau dibunuh. Situasi yang membuatnya menempuh jalan singkat untuk mendapatkan uang dengan cepat. Bila perlu, menawarkan anaknya kepada pembeli.

“Kayak dalam kehidupan sehari-hari, kan ada pemberitaan orang terlilit hutang sampai bisa merampok bank dan lain-lain. Jadi kurang lebih kondisi psikologisnya seperti itu,” jelas Ben Kasyafani yang terbantu mengeksplor karakternya saat berakting dengan Kayla.

Menurut Ben, Kayla sangat kuat mental ketika berada di tengah adegan yang penuh emosi.

“Berusia 11 tahun, Kayla Kalaoun tidak pernah sampai menangis karena karakternya dibentak-bentak,” katanya sambil melirik Kayla.

Di sisi lain, antara Kayla dan Chiara sudah saling mengenal sejak 2018, sehingga dengan mudah menemukan chemistry dalam cerita.

“Meski terkadang bertengkar di depan kamera, semua dapat teratasi dengan main bersama,” ujar Chiara.

(vie; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.