Visual Indonesia, Jakarta,-
Kesepakatan produksi antara Lifelike Pictures dan Fox International Productions (PIP), divisi dari 20th Century Fox Film Corporation, memutuskan film layar lebar WIRO SABLENG segera memulai proses produksinya pada akhir Agustus 2017 ini, di mana lokasinya seputaran Jawa Barat dan Jakarta.
“Persiapan tim dilakukan dengan sangat detail, mulai dari Storyboarding, video-boarding, previsualization, bahkan tes visual effect telah dilakukan beberapa kali. Saat ini seluruh tim telah siap. Kami #SIAPSABLENG!!”, ujar Sheila Timothy selaku produser.
Film action comedy fantasy, yang skenario ditulis Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon, dan Seno Gumira Ajidarma, akan memakan waktu shooting selama 3 (tiga) bulan lebih. Melibatkan pula Angga Dwimas Sasongko (sutradara), Sari Mochtan (line producer), lpung Rachmat Syaifui, lCS (director of photography), Adrianto Sinaga (production designer), Yayan Ruhian (fighting choreographer), dan lainnya.
Bahkan untuk persiapan pre-shooting dilakukan selama lebih dari enam bulan, dengan sangat detail. Khusus untuk adegan laga, Yayan Ruhian, selaku koreografer pertarungan dengan dasar silat lndonesia, bakal bekerjasama dengan fighting director, Chan Man Ching (Rumble in the Bronx, Rush Hour). Man Ching sendiri memiliki 18 tahun pengalaman dalam film laga dan tergabung dalam Fighting Team Jackie Chan.
‘Kami ingin menciptakan benchmark baru untuk film lndonesia, kami membuat film ini dengan pendekatan yang sangat lndonesia, sajian dan cara tutur lndonesia. Bukan meniru film Cina atau film Hollywood. WIRO SABLENG akan menjadi film laga dengan ciri khas yang menggambarkan Indonesia,” tambah Angga Dwimas Sasongko sang sutradara.
Bagi Vino G. Bastian, film ini super spesial karena memerankan Wiro Sableng tokoh yang diciptakan almarhum ayahnya (Bastian Tito). Pastilah ada beban yang berbeda untuk memenuhi ekspektasi banyak orang yang telah membaca komik Wiro Sableng Kapak 212. Wiro Sableng bukan lagi milik keluarga, tapi karya almarhum ayah ini sudah menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia. Dan semua persiapan sudah dilakukan, kini kami sudah siap untuk memproduksi film WIRO SABLENG dan siap memberikan yang terbaik.
Sedangkan Yayan Ruhian dalam kesempatan film kali ini ingin mempertunjukkan bela diri a la indonesia. Disini tidak menggunakan aliran silat tertentu tetapi iustru meramu darl berbagai bentuk bela diri Indonesia yang ada, sehingga yang muncul adalah sesuatu yang khas Indonesia tanpa harus mengidentifikasi aliran tertentu.
Production Designer, Adrianto Sinaga, selaku Concept Art untuk Key Art Scenes, Kostum, dan senjata dibantu oleh Caravan Studio dari Chris Lie. Chris Lie merupakan Graphic Designer Indonesia yang memiliki pengalaman Internasional. Di film ini, Adrianto Sinaga beserta tim art-nya telah menyiapkan sedikitnya 350 (tiga ratus lima puluh) kostum serta 185 (seratus delapan puluh lima) senjata yang berbasis budaya asli Indonesia. Designer Tax Saverio yang pernah mendesain kostum Katniss’s Wedding Dress (film The Hunger Games) pun, turut merancang khusus salah satu kostum karakter dalam film Wiro Sableng ini.
Film WIRO SABLENG rencananya akan tayang pada tahun depan, tutup Marsha Timothy.
(mm; foto ayen