Hata Arysatya Pemenang Kompetisi
Tama Groove Session Indonesia 2017

by -

Visual Indonesia, Jakarta,-

Tama Indonesia mengumumkan pemenang kompetisi drum Tama Groove Session 2017 (yang dimulai sejak 9 September 2017 lalu), di Chics Musik Rawamangun Jakarta, dengan menampilkan Tama endorser, Ikmal Tobing.

Hata Arysatya asal Lamongan Jawa Timur, didapuk sebagai Pemenang Kompetisi Tama Groove Session Indonesia 2017. Pemenang kedua dan ketiga, Sheva asal Semarang dan Kalonica asal Bandung. Hadiah pertama mendapatkan 1 set drum Tama Starclassic Maple, lalu di endorse sebagai icon Tama Groove Session 2017 lalu juga diajak untuk tampil di Shanghai Music Messe China pada tanggal 12 Oktober 2017. Untuk hadiah kedua mendapatkan 1 buah Snare Drum Tama DMP 1465, dan hadiah ketiga mendapatkan Double Pedal Tama Speed Cobra HP 310 LW.

Hata Arysatya pun diberi kesempatan tampil di Shanghai Music Messe China 2017 bersama para pemenang Tama Groove Session China 2017.

Hata Arysatya pun diberi kesempatan tampil di Shanghai Music Messe China 2017 bersama para pemenang Tama Groove Session China 2017. Hata juga dijadwalkan nge-jam dan battle dengan pemenang juara 1 Tama Groove Session China 2017, Yizhuo Li.

Hata akan membawakan 1 buah lagu yaitu Everytime With You dari Lam Of God. Kemudian ditutup dengan jam session dan drum battle antara pemenang juara 1 dari China dan pemenang juara 1 dari Indonesia. Di acara tersebut juga ada penampilan dari 5 finalis dan 3 pemenang dari Tama Groove Session China 2017. Acara Tama Groove Session 2017 di hadiri 200 penonton dan juga dihadiri oleh beberapa peserta dari Tama Groove Session China 2017.

Hata sempat mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Pabrik drum Tama di Guangzhou China. Selama di pabrik Hata merasa sangat takjub dan bangga karena dapat melihat secara langsung proses pembuatan drum Tama. Dan selama di Shanghai dan Guangzhou Hata difasilitasi Hoshino Gakki selaku produsen drum Tama dengan akomodasi sekelas bintang 4.

Hata Arysatya bermain musik sejak masih Sekolah Dasar pada usia 12 tahun, namun baru bisa terealisasi ketika ia masuk SMP itu juga karena ada kegiatan musik (extra) di sekolahnya. Awal belajar bermain drum ia belajar dari dari guru extra kulikuler di sekolah setelah itu ia pun melanjutkan untuk belajar main drum lagi di Melodia Surabaya. Setelah lulus SMA ia pindah ke Jakarta dan belajar di Jakarta. Adapun influence bermain drum Hata Atysatya antara lain yakni Mike Portnoy, sebastian Lanser, Dave Weckl dan Damien Schmitt.

(a yen; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.